GROBOGAN – Napak tilas sosok ulama kharismatik asal Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, Simbah KH Muh Ilyas, selalu dikenang warga NU.
Peran besar beliau dalam dakwah dan pembangunan spiritual masyarakat Desa Jetis melalui wakaf dan pendidikan.
Menurut Musmin Suro Margono, mantan Kepala Desa Jetis, Simbah KH Muh Ilyas adalah salah satu tokoh yang sangat dihormati di masanya. Ia tercatat telah menunaikan ibadah haji pada tahun 1926 Masehi.
“Simbah Haji Muh Ilyas itu berangkat haji tahun 1926. Perjalanan beliau luar biasa, hampir empat bulan lamanya dari berangkat sampai pulang. Ini menunjukkan betapa besar semangat beliau dalam menuntaskan rukun Islam kelima, yang mana transportasi dan teknologinya belum seperti sekarang,” ujar Musmin, Minggu (13/7/2025).
Jejak keteladanan beliau masih nyata hingga kini melalui warisan wakaf berupa tanah dan bangunan masjid, yang kini dikenal sebagai Masjid Jami' Al-Hikmah Desa Jetis. Tak hanya masjid, kompleks wakaf ini juga berkembang menjadi pusat pendidikan yang menaungi RA, MI, dan MTs.
Masjid Al-Hikmah kini menjadi jantung kegiatan keagamaan dan sosial warga Nahdliyin di Desa Jetis. Setiap Ahad Pahing, masjid ini rutin menggelar pengajian Muslimat NU. Sementara Jumat Pahing diisi dengan pengajian rutin Fatayat NU, dan Ahad pagi dijadikan waktu untuk Tawajuhan Tarekat Ahlussunnah wal Jamaah dengan bimbingan Kyai Qomarudin, selaku Takmir Masjid.
Khaul atau haul (peringatan wafat) Simbah KH Muh Ilyas pun diselenggarakan secara rutin setiap bulan Sya’ban. Dalam acara tersebut, turut dikirimi doa pula para masyayikh dan alim ulama lain yang telah wafat.
Peran Simbah KH Muh Ilyas dalam membangun fondasi keislaman yang kokoh di Desa Jetis, memotivasi generasi penerus untuk terus menjaga dan mengembangkan amanah yang telah diwariskan.
Penulis : Komariah
Editor : Rubadi