PULOKULON – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pulokulon menggelar Lailatul Ijtima’ di Masjid Sirojuddin, Desa Sidorejo, Kecamatan Pulokulon, Sabtu malam (2/8/2025).
Rangkaian acara dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an, dilanjutkan dengan tahlil, istighotsah, mahalul qiyam, serta pembacaan Syubbanul Wathan, serta Sholawat Badar.
Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Sidorejo, Moh Mustain, mengucapkan apresiasi atas kehadiran para jamaah.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jamaah yang hadir. Mohon maaf apabila dalam pelaksanaan masih ada kekurangan. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan memperkuat ukhuwah di antara kita,” ujarnya.
Heri Siswanto, Kepala Dusun Sidorejo mewakili Pemerintah Desa, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan keagamaan seperti ini. Selain memperkuat iman, juga mempererat persaudaraan antarwarga,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah MWCNU Pulokulon, H. Jumali, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya meneladani KH. Hasyim Asy’ari sebagai pendiri NU yang sangat menjunjung tinggi adab kepada guru.
Ia juga menekankan pentingnya toleransi antarsesama warga Nahdliyin.
“KH. Hasyim Asy’ari adalah sosok ulama yang sangat ta’dzim kepada guru-gurunya. Ini teladan penting bagi kita. Dan sebagai Nahdliyin, kita harus terus menjaga toleransi, apalagi sebentar lagi kita menyambut bulan Maulid Nabi,” jelasnya.
Acara Mauidhoh Hasanah disampaikan oleh Kiai Muh. Dzakiri, Wakil Rois Syuriyah MWCNU Pulokulon.
Dalam tausiyahnya, beliau mengingatkan tentang bahaya kesombongan dengan mengutip kisah Iblis dalam kitab Nashoihul Ibad.
“Kesombongan adalah sifat yang membinasakan. Iblis diusir dari surga karena kesombongannya menolak perintah Allah. Maka siapa pun yang masih menyimpan kesombongan dalam hatinya, akan terhalang dari surga,” tegasnya.
Acara ditutup dengan doa bersama, dilanjutkan dengan mushofahah dan ramah tamah. Mereka saling bersalaman antarwarga.
Penulis: Nurhadi
Editor: Rubadi